Tuesday 22 September 2015

Persoalan di Sistem Pencernaan

Penyakit yang mempengaruhi organ-organ pada sistem pencernaan, seperti perut, pankreas, dan hati, berawal dari minuman beralkohol, kekurangan nutrisi, atau bakteri yang memecah lapisan jaringan dan membahayakan organ. Penyakit, seperti sirosis, hepatitis B, batu empedu, dan bisul, dapat mengarah pada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada beberapa bagian tubuh.


Sirosis
Sirosis adalah penyakit organ hati yang menyebabkan fibrosis dan gangguan pada hati. Penyebab utama adalah minuman beralkohol dalam jumlah besar atau terinfeksi virus hepatitis C. Sirosis dapat menyebabkan peningkatan cairan di perut (assit), kelainan penggumpalan, kemaikan tekanan darah pada vena hepatitik di saluran pencernaan, dengan penebalan dan resiko robek, serta kebingungan atau perubahan tingkat kesadaran (hepatic ensepalopati). Beberapa gejala meliputi edema pada tungkai bawah, muntah darah, penyakit kuning, lemah, kehilangan berat badan, dan kelainan ginjal.

                                       Sumber gambarhttp://sirosishati.com


Batu Empedu
Terbentuk di dalam kantong empedu, organ penyimpan empedu yang dikeluarkan oleh hari. Empedu merupakan larutan air, garam, lesitin, kolesterol, dan zat-zat lainnya. Jika konsentrasi zat-zat ini berubah, dapat terbentuk batu. Batu ini dapat sekecil butir pasir atau tumbuh hingga berdiameter 3 cm, tergantung pada beberapa lama batu tersebut telah terbentuk.



Sumber gambarhttp://www.mayoclinic.org


Bisul Perut
Luka pada membran lendir perut atau usus dua belas jari. Bisul perut adalah hal yang umum, dan salah satu penyebab utamanya adalah infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Namun, beberapa disebabkan oleh penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroidal dalam jangka waktu lama, seperti aspirin dan ibuprofen.
Pada beberapa kasus, tumor perut dan pankreas dapat menyebabkan bisul. Belum ada informasi jelas tentang keterkaitan bisul dengan jenis makanan tertentu. Gejala utama adalah rasa sakit pada perut, yang umum terjadi pada malam hari, ketika perut kosong, atau 2-3 jam setelah makan.

Infeksi Usus
Infeksi usus yang paling umum adalah gastroenteritis virus. Namun, dapat juga disebabkan oleh bakteri atau Protozoa. Hampir semua infeksi ditularkan melalui konsumsi air atau makanan tercemar. Gejala paling umum adalah muntah, diare, dan sakit perut.
Gastroenteritis virus merupakan proses pembatasan diri yang tuntas dalam beberapa hari, hanya dengan memindahkan cairan untuk menghindari dehidrasi. Namun infeksi lain harus diobati dengan antibiotik.

Wasir
Pembesaran vena terjadi pada pembuluh darah vena di mukosa rektum dan anus. Jika vena yang terkena adalah pembuluh darah superior, maka disebut pendarahan internal. Pembuluh darah vena inferior terletak di bawah batas anorektal dan tertutup kulit luar. Sistem drainase pada daerah ini tidak memiliki katup.

Penyakit Usus Buntu
Usus buntu merupakan struktur menonjol dari bagian pertama usus besar. Penyakit usus bintu adalah peradangan akut di struktur ini. Usus buntu tidak memiliki fungsi yang diketahui, tapi dapat meradang berisi nanah. Dapat pecah, dan memicu infeksi serius di rongga perut (peritonitis). Jika ini terjadi, orang itu harus segera mendapat pertolongan medis.

Peradangan Usus
Peradangan usus meliputi radang usus besar dan penyakit Crohn. Keduanya dapat disebabkan oleh serangan atas sistem kekebalan tubuh pada jaringan tubuhnya sendiri atau oleh kecenderungan genetik. Gejala meliputi demam, kehilangan darah, sakit perut, dan diare. Kondisi ini dapat didiagnosis dengan sinar X, kolonoskopi, atau biopsi jaringan usus. Pengobatan dapat meliputi obat-obatan anti-inflamasi.

- Radang Usus Besar
Radang usus besar adalah penyakit peradangan pada usus besar dan rektum. Dicirikan oleh peradangan dan luka pada dinding dalam usus besar. Gejala khas meliputi diare (kadang berdarah) dan sakit perut yang sering.
- Penyakit Crohn
Penyakit Crohn adalah kondisi autoimun kronis di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang ususnya sendiri, menyebabkan peradangan.

Kanker Usus Besar
Jenis kanker ini merupakan salah satu yang paling umum di negara industri. Faktor resiko meliputi riwayat kesehatan keluarga, polip usus, dan usia lanjut. Gejalanya adalah darah pada kotoran, perubahan pada kebiasaan usus, dan sakit perut. Orang berusia 50 tahun ke atas harus diperiksa oleh dokter untuk mengetahui kemungkinan adanya darah pada kotoran. Jika hasil tes positif, maka harus dilakukan kolonoskopi.

Divertikulitis
Peradangan atau infeksi kantong perut, disebut divertikulum, terbentuk di dalam dinding usus besar. Diyakini disebabkan oleh gerakan lambat pada makanan melalui usus, yang membentuk tekanan stabil. Hal ini meningkatkan dan mendorong bagian dalam dinding usus besar, membentuk kantong. Makanan yang tercerna terperangkap pada kantong, memicu peradangan dan infeksi.

No comments: